Memang benar bahwa sepeda motor diciptakan untuk memberikan fleksibilitas dan kemudahan dalam pergerakan. Namun, tidak sedikit pengendara yang menggunakan motornya sebagai alat angkut untuk beban berat seperti tabung gas, galon air, bahkan sampai tumpukan kotak-kotak. Meskipun tampaknya kendaraan tersebut mampu menopang muatan itu dengan baik, jika hal ini dijalankan secara kontinu justru dapat merugikan kondisi motor dan membuat kerusakan lebih dini terjadi.
Beban berlebih tidak hanya membuat sepeda motor terasa lebih berat saat digunakan, tetapi juga menambah beban pada berbagai komponen vital. Jika Anda sering memakai kendaraan ini dengan membawa barang di luar batasan normal, maka perlu disadari bahwa beberapa bagian bisa sangat mudah rusak.
1. Pada suspensi bagian belakang, ia dengan mudah mengalami pengurangan tekanan air yang signifikan

Komponen pertama yang paling dirasakan pengaruhnya adalah sistem suspensi, khususnya bagian belakang. Ketika sepeda motor sering memuat muatan berat dalam waktu lama, shockbreaker akan ditekankan untuk bekerja ekstra guna menopang tekanannya. Hal ini bisa menyebabkan suspensi menjadi mudah habis dayanya, keras, atau mungkin mengalami kebocoran.
Akibatnya, sepeda motor menjadi kurang nyaman digunakan, khususnya ketika melintasi jalanan bergelombangan atau speed breaker. Secara jangka waktu lama, kerusakan pada sistem suspensi dapat mengacaukan stabilitas kendaraan dan membahayakan keselamatan si pemegang stir.
2. Gir dan rantai cepat aus

Bobot yang tinggi artinya daya tarik pada mesin juga perlu ditingkatkan agar dapat mendorong motornya dengan efektif. Hal tersebut menyebabkan rantai serta gigi roda menjadi cepat rusak akibat selalu digunakan dalam kondisi ekstrem. Akhirnya, rantai cenderung longgar lebih cepat, gigi keropos seiring waktu, dan bunyi motor pun menjadi tidak enak didengar alias berisik atau bersuara nyaring.
Jika tidak ditangani, tali dapat terlepas saat perjalanan atau mungkin patah. Ini bukan hanya menyebabkan kerusakan pada mesin, tetapi juga berisiko mengancam nyawa sebab sepeda motor bisa hilang kontrol dengan cepat.
3. Persediaan kampas rem cenderung berkurang dengan cepat

Rem juga mengalami dampak ketika sepeda motor sering dibebani dengan beban berat. Ketika motornya memuat melewati batas, maka akan diperlukan jarak pengereman yang lebih panjang serta tekanan yang lebih besar pada rem. Hal ini menyebabkan kliprem menjadi cepat rusak, cakram dapat aus lebih cepat, dan seluruh sistem pengereman menjadi kurang efektif.
Jika Anda kerap kali merasa rem menjadi tidak responsif meskipun sudah baru saja diganti, mungkin disebabkan oleh motornya yang terlalu sering memikul muatan berlebihan. Hal ini pula menjadikan para pemudik perlu secara berkala melakukan pengecekan serta pergantian kampas rem untuk keselamatan bersama.
4. Ban cepat botak

Ban sepeda motor pun dapat menjadi sasaran ketika kendaraan tersebut kerap mengangkut muatan melewati batasan kemampuannya. Beban ekstra ini membuat tekanan pada ban meningkat dan menyebabkan aus lebih dini, khususnya area tengah akibat kontak asimetris dengan permukaan jalan. Tambahan pula, risiko bocornya ban semakin tinggi jika kondisi inflasi udaranya tak tepat.
Ban yang telah usang namun tetap digunakan untuk membawa muatan berat dapat memicu selip hingga kecelakaan. Selalu periksa status ban serta tekanan udara ketika Anda kerap menggunakan sepeda motor sebagai alat transportasi barang dengan bobot besar.
Jadi, mengendarai sepeda motor sambil membawa muatan berat memang bisa dilakukan, tetapi tidak perlu menjadi rutinitas. Komponen seperti suspensi, rantai, rem, serta ban merupakan bagian yang paling cepat rusak akibat bobot tambahan tersebut. Oleh karena itu, jika Anda terus-menerus harus mengangkut barang-barang, pikirkanlah untuk beralih ke sepeda motor khusus pengangkutan atau gunakan jenis kendaraan lainnya yang didesain khusus menampung beban berat. Ini akan membuat aktivitas transportasi Anda lebih selamat dan mesin motormu dapat bertahan lama.