
Truckindo Meskipun umurnya telah mencapai hampir 20 tahun, namun pesona gagah dan kemewahan tetap memancar dari Nissan X-Trail generasi pertama ini.

Generasi pertama Nissan X-Trail berkode bodi T30 tetap menjadi pilihan yang menarik untuk dibeli, terutama karena harganya yang kini semakin terjangkau saat membeli mobil bekas.
Mari kita singgung sedikit tentang historinya, kehadiran Nissan X-Trail di pasar Indonesia menandai tantangan bagi Honda CR-V yang telah mendominasi satu tahun sebelumnya.
Awalnya, X-Trail diperkenalkan ke pasar sebagai model yang sepenuhnya terbentuk dan diimpor secara langsung dari Jepang dalam kondisi lengkap atau disebut Completely Built Up (CBU). Desain Nissan X-Trail mencerminkan aura ketangkasan.

Pada awal peluncuranannya saat masih dalam kondisi utuh dari pabrik (CBU), mobil Nissan X-Trail T30 menggunakan mesin bermesin 2.000cc dengan empat silinder berteknologi QR20DE. Meskipun demikian, kendaraan ini dapat menghasilkan daya sebesar 147 tk yang setara dengan jenis mesin pada model Nissan Serena.
Untuk menandingi Honda CR-V yang merupakan pesaing utamanya, Nissan memperkenalkan varian X-Trail buatan dalam negeri (CKD) tahun 2003. Akibatnya, mesin mobil ini diperbesar hingga kapasitas 2.500 cc dengan kode QR25DE dan mampu menyemburkan tenaga sebesar 180 daya kuda.


Kelebihan Nissan X-Trail T30

Berikut ini adalah beberapa poin penting yang perlu dipertimbangkan mengenai kelebihan dan kekurangan dari Nissan X-Trail T30 untuk Anda.
1. Desain Gagah
Seperti telah disebutkan sebelumnya, meskipun umurnya mencapai dua dasawarsa, desain X-Trail tetap menampilkan pesona dari sebuah SUV yang tangguh.
Dimulai dari desain lampu depan, grill, dan side mirror yang unik, X-Trail T30 terlihat sangat garang.
2. Suspensi Nyaman
Salah satu kelebihan dari Nissan X-Tail T30 ini terletak pada suspensinya yang empuk meskipun merupakan sejenis Sport Utility Vehicle (SUV).
"Nissan X-Trail T30 ini adalah sebuah SUV yang nyaman, meskipun itu termasuk jenis SUV tetapi pegasannya empuk," ujar Bani dari Gari Bany di Cakung, Jakarta Timur.

Nissan X-Trail T30 dilengkapi dengan sistem suspensi MacPherson Strut beserta Stabilizer bar pada bagian depan, sementara itu untuk sektor belakang digunakan tipe Multi-Link yang juga disertai Stabilizer Bar.

3. Mesin Bertenaga
Untuk tipe 2.500 cc, ini adalah mesin dengan tenaga tertinggi dibandingkan pesaingnya pada masa tersebut.
Oke, mesin dengan kode QR25DE ini memiliki tenaga sebesar 180 daya kuda pada putaran 6.000 rpm serta torsi mencapai 245 Nm yang telah tersedia di putaran 4.000 rpm.
4. Fitur Oke
Fitur unggulan selanjutnya ada pada varian X-Trail T30, khususnya tipe XT yang merupakan versi paling tinggi. Varian ini telah dilengkapi dengan lampu sorot di atap dan pencuci headlamp.
Keunikan dari generasi pertama X-Trail ini adalah adanya kulkas mini atau cool box yang berada di dasbor pada konso tengah, digunakan untuk mendinginkan minuman kaleng.
Fiturnya yang berkaitan dengan keamanan juga telah mencakup semua hal penting seperti sistem rem anti-lock (ABS) dan pembagian torsi pengereman elektronik (EBD), selain itu ada juga fitur bagasi pengaman tambahan berupa kantong udara (airbags).
5. Tetap Menggunakan Mesin Tik Konvensional
Meskipun sistem Transmisi CVT dalam varian berikutnya (X-Trail T31) memberikan kenyamanan yang lebih baik, namun di pasaran mobil bekas, masyarakat cenderung memilih transmisi otomatis konvensional.
Alasan tersebut dikarenakan transmisi otomatis konvensional yang ada pada Nissan X-Trail T30 dirasa lebih handal dan sederhana dalam pemeliharaan daripada sistem transmisi CVT pada model X-Trail generasi selanjutnya.
6. Harga Bekas Terjangkau
Akhirnya tentang harganya yang bekas sudah cukup terjangkau, ya. Cukup dengan anggaran sebesar Rp 70 juta saja, Anda bisa mendapatkan Nissan X-Trail T30 varian 2.5 St dari tahun 2003.
Jika yang paling tingkatannya adalah jenis Xt, maka harganya untuk bekas bermula sekitarRp 80 juta.
Kekurangan:
Beberapa keunggulan dari Nissan X-Trail T30 sebaiknya diimbangi dengan pengetahuan tentang kekurangan serta masalah umum pada model pertamanya. Ini akan membantu mencegah rasa bingung ketika perawatan kendaraannya nanti.
1. Konsumsi BBM Boros
Ini sudah menjadi rahasia terbuka bahwa penggunaan Nissan X-Trail T30 dikenal cukup boros dalam hal konsumsi bahan bakarnya dan tidak dapat disebut hemat.
Untuk penggunaan di area perkotaan, mobil Nissan X-Trail T30 2.5 mampu mencapai jarak tempuh sekitar 7-8 kilometer per liter. Sementara itu, pada jalur luar kota, konsumsi bahan bakarnya meningkat menjadi hingga 10 kilometer per liter.
Akan tetapi, penggunaan bahan bakar yang cukup besar seharusnya tergantikan oleh kenyamanan yang disajikan oleh Nissan X-Trail T30 ini.
2. Pemasangan Kontrol Panel Unik
Penempatan dashboard atau speedometer pada Nissan X-Trail T30 yang berada di tengah memang jarang ditemui, sebagian besar pengendara masih asing dan belum terbiasa dengan letak speedometer di posisi tersebut.
Ini serupa dengan Toyota Vios generasi pertama dan kedua serta Yaris hatchback, di mana tata letak panel instrumentnya diposisikan di bagian tengah.
3. Sensor CKP
Berikutnya adalah tentang gangguan pada kendaraannya, Sugianto, pemilik bengkel spesialis Nissan Auto Clinic yang berlokasi di Harapan Indah, Bekasi menyebutkan bahwa sensor CKP (Crank Shaft Position) merupakan permasalahan utamanya.
"Jarang sekali saya menjumpai mobil Nissan X-Trail T30 dalam keadaan prima, tentu selalu ada beberapa peningkatan yang harus dilakukan," jelas Ugi.
Namun, yang paling umum terkena penyensoran adalah CKP (Crank Shaft Position), karakteristiknya adalah pemadaman mesin," jelas pria ini, mantan tehnisius di bengkel resmi Nissan.
Harga sensor CKP untuk Nissan X-Trail di bengkel khusus Nissan Auto Clinic adalahRp 650ribu.
4. Kaki-kaki Rentan
Di bagian kakilah yang menjadi fokus utama, karena menurut Ugi, masalah tersebut kerap kali mempengaruhi kaki-kakinya pula.
"Oleh karena sudah berumur lebih dari 10 atau 20 tahun, bagian kaki menjadi hal yang harus diperhatikan dengan baik, terutama pada komponen lower arm serta karet stabilizernya," katanya.
Indikasi lengan bawah telah terkena menurut Ugi ada suara gluduk-gluduk.
"Lower arm original harganya antaraRp 4 juta sampai 5 juta, sedangkan untuk yang dari Taiwan sekitar Rp 2 jutaan," ujar Ugi.
Harga stabilator karet adalah Rp 200 ribu.
5. Power Steering
Nissan X-Trail tetap menggunakan sistem kemudi bertipe hidrolik. Oleh karena itu, cek kondisinya agar tidak terjadi kebocoran pada sistem power steering tersebut.
"Daya penggerak kemudi juga perlu diwaspadai, sebab jika terjadi kebocoran, minyak daya penggerak kemudi dapat merusak komponen suspensi," katanya.
6. Penahan Karet Pedal Gas
Walaupun terlihat kecil, rupanya ketidaksempurnaan pada karet stopper pedal gas yang retak atau habis pakai bisa mengganggu sensor pedal gas. Throttle position sensor (TPS).
"Umur penggunaan menjadi masalah, karet stopper pada pedal gas dapat retak, dampaknya membuat TPS tidak akurat serta ECU pun berfungsi dengan cara yang salah," jelas pria akrab dipanggil Ugi.
Seorang pelanggan mengungkapkan bahwa mereka telah membayar hingga jutaan rupiah untuk menggantikan ECU X-Trial, namun permasalahan masih berlanjut. Setelah diperiksa lebih lanjut di sini, ternyata hanya karet penghenti pedal gas yang menjadi penyebab utamanya. Begitu diganti, masalah tersebut pun teratasi menurut penjelasan Sugianto, pemilik Bengkel Spesialis Nissan Auto Clinic di Harapan Indah, Bekasi.
Harga dari karet stopper pedal gas di bengkel spesialis Nissan Auto Clinic adalah Rp 100 ribu.