Tidak ada gading yang tidak retak, sama halnya dengan mobil. Semua kendaraan pasti memiliki kekurangan. Beberapa kelemahan disembunyikan oleh produsen, sementara beberapa lainnya nantinya diperbaiki. Di dunia otomotif, proses memperbaiki kekurangan tersebut dinamakan recall.
Melalui proses recall, produsen mengeluarkan kembali unit mobil yang sudah dijual ke pasar dikarenakan adanya kelainan atau kerentanan dalam produksi yang mungkin berbahaya bagi orang yang memandu ataupun para penumpangnya. Kendaraan-kendaraan ini kemudian dipulangkan guna dilakukan perawatan dan reparasi sebelum akhirnya dikembalikan kepada pembeli.
Berikut ini adalah sejumlah produsen kendaraan bermotor yang kerap mengadakan_recall atas barang dagangan mereka.
1. Tesla

Selama beberapa tahun belakangan ini, Tesla telah menjadi pemimpin utama dalam daftar recall global. Tercatat pada tahun 2024 sendiri, Tesla mengumumkan recall sebanyak 5,1 juta unit kendaraannya yang merupakan jumlah tertinggi jika dibandingkan dengan produsen mobil lainnya.
Satu insiden signifikan berlangsung lantaran ukuran karakter pada petunjuk lampu tak memenuhi standar keselamatan. Menariknya, mayoritas penyesuaian Tesla dilakukan lewat pembaharuan perangkat lunak secara daring (OTA) dan tidak harus mengunjungi workshop.
Walaupun kelihatannya sering mengalami masalah, frekuensi recall yang tinggi juga mencerminkan betapa seriusnya Tesla merespons isu teknis dengan cepat dan efektif. Hal ini sesuai dengan jumlah kendaraan Tesla yang telah terjual serta penerapan teknologi maju yang masih terus ditingkatkan.
2. Stellantis dan Ford

Produsen utama seperti Stellantis (yang mengakomodasi merek-merek seperti Jeep, Dodge, Fiat, dll.) serta Ford sering kali menduduki peringkat teratas dalam daftar pencarian setiap tahunnya. Di tahun 2024, Stellantis melaporkan adanya 4,8 juta unit yang direcall, diikuti oleh Ford dengan jumlah sekitar 4,7 juta unit.
Ke dua perusahaan tersebut mempunyai catatan panjang di bidang otomotif, menghasilkan jumlah produk yang signifikan. Kendala yang kerap muncul meliputi masalah pada sistem listrik, pencegak penggerak seatbelt atau biasa disebut airbag, serta rem kendaraan. Walau demikian, mirip dengan Tesla, kedua perusahaan itu pun giat melakukan pembaruan rutin untuk penanganan recall secara progresif.
3. Honda dan GM

Pada beberapa tahun yang lampau, Honda serta General Motors (GM) pernah menduduki puncak daftar untuk jumlah pengunduran diri produk (recall) dikarenakan adanya kesulitan serius dengan sistem kantong udara produksi Takata. Permasalahan tersebut mengharuskan ratusan ribu unit kendaraan ditarik dari pasaran secara internasional.
Honda pernah mengumumkan recall hingga lebih dari 20 juta kendaraan selama bertahun-tahun karena masalah tertentu. Ini merupakan salah satu kasus recall paling besar dalam sejarah industri otomotif, yang menunjukkan betapa besarnya dampak jika ada kesalahan di bagian kecil saja.
4. Ingatlah bentuk kewajiban produsen

Meski angka recall terkesan buruk, sebenarnya itu menunjukkan bahwa pabrikan tersebut aktif menjaga keselamatan pengguna. Di era teknologi otomotif yang makin kompleks, cacat produksi bisa saja muncul. Yang penting adalah bagaimana pabrikan menanganinya.
Oleh karena itu, jika kendaraanmu mengalami recall, jangan sampai kepanikan menyerang. Malah hal tersebut merupakan indikator bahwa produsen benar-benar peduli dengan keselamatan Anda. Langsung periksa data resmi tentang recall pada website ATPM (Agen Tunggal Pemegang Merk) terdekat, serta jalankan prosedur service seperti yang diperintahkan.