Jika Anda jarang memeriksa status mesin kendaraannya, mungkin ini kesempatan baik untuk membuka penutup mesinnya. Kemungkinan besar, jika mobil tersebut belum pernah dilayani sejak lama, kondisi mesin bisa menjadi cukup kotor. Debu dan kotoran yang menumpuk pada komponen mesin harus dicuci bersih agar tidak merugikan efisiensinya, apalagi bila sampai masuk ke dalam ruang pembakaran lewat penyaring udara.
Namun, mengapa mesin mobil dapat menjadi kotor walaupun selalu dilindungi oleh kap mesin yang tertutup erat? Memang agak tidak masuk akal, tetapi sebenarnya ada penjelasannya secara logika. Berikut ini adalah beberapa alasannya mengapa mesin mobil bisa jadi kotor.
1. Debu serta kotoran masih dapat menembus meskipun ada celahnya

Meskipun tampak padat, kappe mesin masih memiliki sedikit celah bagi udara untuk masuk. Setiap kali kendaraan bergerak cepat, udara dari lingkungan sekitar akan memasuki area mesin melewati gril depan, dasar mobil, hingga retakan pada pintu kappe. Udara tersebut membawa bersama serpihan debu, butiran pasir halus, dan partikel kecil lainnya yang secara perlahan menumpuk di komponen-komponen mesin.
Apalagi jika Anda sering melintasi jalanan berdebu, jalan setapak, atau area yang kotor; partikel debu yang masuk ke ruang mesin dapat meningkat secara signifikan. Debu tersebut perlahan-lahan mengendap, bertumpuk, dan membuat tampilan mesin menjadi suram. Selain itu, arus udara dari kipas pendingin radiator turut serta mendistribusikan debu di sekitar ruang mesin, sehingga mempercepat proses penuaan pada komponen-komponennya.
2. Splashan air dan tanah liat dari jalan

Di samping debu, air dari permukaan jalan pun dapat menjadi penyebab utama mengapa mesin mobil Anda menjadi kotor. Ketika sedang hujan atau ketika melintasi area genangan air, percikan air yang diproduksi oleh roda mampu merembes ke dalam ruang mesin melalui bagian bawah kendaraan. Walaupun sebagian besar mobil dilengkapi dengan penutup bawah atau undercover, namun hal tersebut belum tentu sanggup memblokir seluruh lubang dengan sempurna.
Jika air yang berserakan tersebut kotor atau bercampur dengan lumpur, dampaknya akan semakin buruk. Lumpur dapat menempel pada bagian-bagian mesin, terlebih di area bawah seperti sekitar gardan, sasis, serta gearbox. Seiring waktu, kotoran ini mungkin mengering dan keras, sehingga menyebabkan tampilan ruang mesin menjadi kusam. Oleh karena itu, setelah melalui cuaca hujan lebat ataupun genangan air ringan, disarankan untuk memeriksa kondisi dalam mesin agar pasti tak ada bekas lumpur yang sangat menumpuk.
3. Suhu tinggi pada mesin membuat debu semakin menumpuk

Terdapat pula elemen yang kerap kali luput dari perhatian, yakni temperatur panas mesin. Ketika mesin beroperasi, suhunya dalam ruang mesin dapat mencapai titik tertinggi, khususnya di area blok silinder serta muffler. Panaskan tersebut memungkinkan debu dan butiran-butiran halus yang semula mengambang menjadi lebih mudah bersinar atau melekat.
Bayangkan saja seolah-olah debu jatuh ke wajan panas – begitu debu menyentuh permukaan yang hangat itu, ia langsung melekat dan sulit untuk dibersihkan. Sama halnya dengan mesin kendaraan bermotor. Debu tipis yang mengikuti arus udara akan secara instan menempel saat mencapai komponen mesin yang berpanas.
Oleh karena itu, walaupun mobil Anda jarang digunakan atau hanya dipakai untuk berkeliling di dalam kota, mesinnya masih bisa menjadi kotor seiring waktu. Debu, hujan, serta suhu tinggi dari mesin merupakan faktor alami yang dapat menyebabkan kotoran menumpuk secara permanen jika tidak dibersihkan dengan teratur.